Attention deficit / hyperactivity disorder, juga dikenal sebagai ADHD, adalah kondisi yang terus-menerus.
Anak-anak yang menderita ADHD sering kali mengalami masalah kurangnya konsentrasi, ketidakmampuan untuk fokus, dan kurangnya aktivitas.
Gejala attention deficit hyperactivity disorder lebih umum pada anak laki-laki dibandingkan pada anak perempuan. Anak-anak yang menderita ADHD biasanya menunjukkan gejala sejak usia empat tahun. Tidak ada satu kasus ADHD yang “klasik”. Selain itu, mungkin ada tumpang tindih antara anak-anak yang menderita ADHD dan anak-anak yang tidak. Beberapa anak bahkan dapat mengalami gejala ADHD tanpa benar-benar didiagnosis dengan gangguan tersebut.
Gejala ADHD tidak hanya meliputi hiperaktif tetapi juga gangguan, impulsif, impulsif, dan kurang fokus. Gejala ADHD yang paling umum bahkan tidak terkait dengan jumlah aktivitas yang ada pada hari anak.
Penting bagi orang tua untuk memahami tanda dan gejala Gangguan Attention Deficit Hyperactivity agar dapat mengidentifikasinya dengan baik pada anak. Tanda pertama ADHD pada anak dapat berupa anak tampak selalu gelisah atau sulit duduk diam. Ini mungkin melibatkan melompat atau berpindah dari satu tempat duduk ke tempat lain.
Petunjuk selanjutnya adalah ketika perilaku anak sangat impulsif.
Misalnya, anak mungkin memulai suatu tugas, seperti mandi, segera setelah mereka selesai makan. Mereka juga akan kesulitan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Ini adalah tanda ADHD yang jelas dan dapat menandakan masalah mendasar lainnya yang perlu ditangani. Orang tua juga harus mencari masalah dengan pola makan anak.
Beberapa anak dengan ADHD akan terlibat dalam berbagai perilaku yang sering disalahartikan sebagai waktu bermain anak yang normal. Perilaku ini dapat mencakup mencoba makan setiap gigitan dari sesuatu yang mereka lihat. Mereka juga akan sering menolak untuk makan atau mencoba memaksa diri untuk makan untuk menghabiskan sisa makanan yang tersisa.
Gejala ADHD lainnya pada anak adalah ketika perilaku anak ditandai dengan perubahan tingkah laku atau suasana hati. Anak akan mudah marah, mudah tersinggung, atau depresi. Beberapa dari perubahan perilaku ini dapat dikaitkan dengan masalah lain, jadi penting untuk mengesampingkan kemungkinan kondisi lain.
Gejala ADHD pada anak harus dipantau dan diobati jika perlu.
Dengan mengenali gejala ADHD, orang tua dapat lebih mempersiapkan diri untuk menangani kebutuhan unik anak mereka.
Gejala ADHD bervariasi dari satu anak ke anak lainnya. Aturan praktis yang baik untuk diingat adalah bahwa gejala awal muncul, semakin parah gejalanya. Gejala ADHD pada anak dapat berkisar dari yang sama seperti yang terlihat pada anak yang sehat hingga sebaliknya. Gejala ADHD pada anak bisa meliputi:
Attention Deficit Hyperactivity Disorder pada anak merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan komplikasi yang parah dalam kehidupan anak, jika tidak ditangani dan diobati pada tahap awal. Untungnya, banyak anak dengan ADHD memiliki tingkat keberhasilan yang sangat baik dalam menangani kondisi mereka dan tetap berada di jalur yang benar.
Ada beberapa pilihan untuk mengobati gejala ADHD dalam kehidupan anak. Pengobatan adalah salah satu cara paling umum dan paling efektif untuk mengatasi gejala ini. Banyak obat yang tersedia dan dapat dibeli bebas atau melalui resep.
Namun, tidak semua gejala ADHD pada anak dapat diatasi dengan pengobatan. Ada pilihan lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan kehidupan anak secara keseluruhan, serta membantu meringankan gejala ADHD.
Pengobatan alami telah menunjukkan banyak keberhasilan dalam mengobati gejala ADHD pada anak-anak. Ini termasuk suplemen alami yang dapat memberikan manfaat kuat dalam mengatasi gejala ADHD sekaligus memberikan keseimbangan alami bagi tubuh anak Anda.