Pitting edema (atau retensi cairan) adalah kondisi medis dimana cairan tubuh menumpuk di permukaan kulit.
Edema pitting dapat terjadi baik dalam kondisi lokal dengan vena terlokalisasi, atau dalam kondisi sistemik dengan jantung, hati, atau ginjal berfungsi tidak semestinya. Edema pitting dengan pitting terjadi pada kebanyakan individu yang mengalami gejala dari serangan jantung atau stroke, dan dalam beberapa kasus lain.
Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain: hipertiroidisme, penyakit kronis, dan kondisi sistemik. Edema pitting tanpa edema biasanya disebabkan oleh masalah pada sistem limfatik atau tiroid.
Meskipun ada beberapa kasus di mana retensi cairan dapat disebabkan oleh buang air kecil yang berlebihan, sangat jarang retensi cairan terjadi saat seseorang tidak buang air kecil. Beberapa ahli percaya bahwa kondisi tersebut disebabkan ketika cairan terkumpul di kantong jaringan di dekat permukaan kulit, mengakibatkan tekanan negatif.
Kadang kantung cairan ini mengembang, tapi tidak terlihat tanda-tanda bengkak. Dalam kasus ini, biasanya cairan mengalir ke toilet dan tidak tinggal di dalam tubuh.
Penting untuk mengetahui cara mendiagnosis edema, dan cara mengobatinya secara efektif. Jika penumpukan cairan adalah tanda dari kondisi medis yang lebih serius, penting untuk melakukan pengujian yang tepat.
Penyebab paling umum dari edema adalah peningkatan asupan cairan. Ini dapat terjadi jika seseorang menderita tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal, hipertiroidisme, dan dehidrasi. Tes darah dapat menentukan apakah individu mengalami volume cairan yang rendah. Jika level cairan rendah, individu tersebut harus dirawat untuk mencegah kelebihan cairan.
Ketika cairan tertahan di dalam tubuh, beberapa penyebabnya antara lain: konsumsi alkohol berlebihan, obat-obatan, kehamilan, dan penggunaan diuretik. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan cairan dalam tubuh yang dapat menyebabkan edema. Ketika obat-obatan diminum, obat-obatan ini dapat mengubah keseimbangan cairan dalam tubuh dan meningkatkan kecepatan pengeluarannya.
Saat hamil, janin bisa menyebabkan rahim memproduksi terlalu banyak cairan.
Edema pitting bisa sangat tidak nyaman dan memalukan, dan dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat. Jika ada terlalu banyak cairan di dalam tubuh, pasien mungkin mengalami: nyeri buang air kecil, sulit bernapas, pusing, dan kelelahan. Ketika cairan tertahan di kaki, pasien mungkin melihat memar dan kekeringan. Meskipun cairan dapat dikeluarkan dari tubuh dengan cara dibilas, cairan sangat berbahaya bagi tubuh dan tidak boleh dikeluarkan dari tubuh dengan diuretik paksa.
Ada sejumlah perawatan yang tersedia untuk pitting edema, tetapi ada beberapa masalah yang terkait dengan perawatan ini. Penting untuk minum banyak cairan untuk menggantikan cairan yang terkuras dari tubuh, agar kadar cairan berlebih tidak kembali. Untuk mencegah penumpukan cairan dalam tubuh, seseorang harus belajar makan makanan yang sehat, terutama makanan yang kaya serat.
Cairan memang suatu kebutuhan bagi tubuh, namun asupan cairan yang berlebihan bisa menjadi masalah. Cairan yang berlebihan juga menyebabkan pembengkakan, dan peningkatan cairan akan membuat kulit tampak merah dan meradang. Oleh karena itu, tubuh perlu mengeluarkan kelebihan cairan ini, untuk mencegah tubuh menjadi terlalu merah dan meradang. Pembilasan mungkin tampak sebagai obat yang baik, tetapi tidak baik untuk tubuh.
Sebagian besar orang yang menderita kondisi ini tidak menunjukkan gejala, dan dapat diabaikan serta tidak ditangani dengan benar. Jika kadar cairan tinggi, dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, termasuk infeksi, dan harus ditangani sesegera mungkin.
Jika ada cairan, penting untuk menjaga tubuh terhidrasi dengan baik, agar tubuh dapat membuang cairan dengan baik, yang akan menyebabkan pembuangan racun. Beberapa orang mungkin mengalami masalah pencernaan, dan ini dapat menyebabkan masalah seperti sembelit, kembung, dan sakit perut. Cairan bukan satu-satunya penyebab pitting edema, tetapi juga bisa menjadi gejala masalah kesehatan lainnya.